Minggu, 17 Mei 2009

UROLOGI

BATU SALURAN KENCING


PENGOBATAN PEMBESARAN PROSTAT JINAK TANPA OPERASI
Yang dimaksud dengan pembesaran prostat jinak atau sering disebut BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) adalah:
Pembesaran kelenjar prostat (kelenjar yang hanya ada pada leher kandung kemih laki-laki) yang normal terjadi pada usia 50 tahun atau lebih. Pembesaran tersebut menyebabkan sumbatan pada saluran kemih sehingga aliran air seni menjadi tidak lancar atau bahkan tidak dapat berkemih sama sekali.


Tanda dan gejala pembesaran prostat jinak berupa:

Pancaran air seni melemah, berkemih menjadi lebih sering, setelah kencing tidak lampias (terasa masih ada sisa), jika kencing harus mengedan, bila terasa ingin kencing harus terburu-buru bahkan kadang-kadang mengompol dan sering terbangun malam hari karena ingin berkemih.


Masalah ini dapat dipastikan oleh dokter dengan cara:

1.Mencatat keluhan dan melakukan skoring pada keluhan tersebut.
2.Pemeriksaan fisik secara keseluruhan dan melakukan pemeriksaan colok dubur.
3.Pemeriksaan laboratorium darah dan urin serta pemeriksaan PSA (Prostate Spesific Antigen) untuk deteksi dini kanker prostat.

4.Uroflowmetri
yaitu pemeriksaan pancaran air seni dengan menggunakan alat uroflowmeter.

5. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG):
A. Melalui dinding perut (transabdominal).
B.Melalui lubang dubur (transrectal).
Untuk menilai volume dan kondisi prostat secara akurat dan bila dicurigai adanya kanker prostat dapat dilakukan biopsi prostat.

Pilihan pengobatan yang dapat dilakukan pada penderita pembesaran prostat jinak:
1.
Dengan obat (medical treatment)
2.
Operasi terbuka
3.
Operasi reseksi prostat transurethra (TUR-P)
4.
TUNA (TransUrethral Needle Ablation)

TUNA terapi adalah pengobatan tanpa operasi yang telah diakui oleh AUA (American Urological Association). Pengobatan dengan cara ini lebih efektif, cepat dan aman serta lebih sedikit efek samping yang terjadi dibandingkan operasi yaitu: ngompol, impotensi, ejakulasi retrograd (air mani yang tidak memancar keluar tetapi memancar kedalam kandung kemih). Sedang dibandingkan dengan obat-obat prostat yang tersedia saat ini, pengobatan TUNA ini lebih efektif dan relatif murah. Melalui saluran kencing pada alat kelamin pria, peralatan TUNA akan memancarkan gelombang radio langsung ke prostat. Energi dan gelombang radio ini akan menghancurkan bagian prostat yang membesar agar saluran kencing terbuka kembali, sehingga pancaran kencing akan kembali normal.

Pengobatan yang hanya berlangsung sekitar 30 menit ini dapat dilakukan di poliklinik khusus atau rumah sakit dan hanya memakai bius lokal yaitu berupa jelly yang dimasukkan ke dalam saluran kencing, dan atau spinal.

BATU SALURAN

KENCING

Apakah penyakit batu saluran kencing itu?
Batu yang terletak di sepanjang saluran kencing yaitu ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.

Bagaimana gejala penyakit batu saluran kencing tersebut?
Nyeri pinggang yang menjalar ke perut bagian depan atau lipat paha, kadang-kadang disertai air seni berwarna kemerahan, atau nyeri pada waktu akhir kencing.


Mengapa seorang dapat menderita batu saluran kencing?

Seorang dapat menderita penyakit batu saluran kencing jika terdapat faktor penunjangnya yaitu kurang minum sehingga konsentrasi zat pembentuk batu dalam air seni menjadi lebih pekat sehingga mengakibatkan mudah terbentuk batu.


Faktor penunjang lainnya:

1. Riwayat keluarga yang menderita batu saluran kencing.
2. Memakan makanan yang banyak mengandung kalsium atau oksalat (coklat, kacang, teh, cola).
3. Penyakit gout (peningkatan kadar asam urat darah).
4. Pernah menderita batu saluran kencing atau sering menderita infeksi saluran kencing.
5. Sumbatan pada saluran kencing.


Pemeriksaan apa yang bisa dilakukan oleh dokter untuk mengetahuinya?

1. Riwayat penyakit.
2. Pemeriksaan fisik.
3. Pemeriksaan penunjang:
A. Pemeriksaan darah dan urin.
B. USG ginjal dan kandung kemih.Foto rontgen perut dan pyelografi intravena (IVP).


Penatalaksanaan apa yang dapat dilakukan di klinik urologi kami?

1. Konservatif:
Hanya dilakukan pada batu berukuran lebih kecil dari 4 mm dan tidak ada komplikasi lainnya. Diharapkan batu dapat keluar sendiri melalui saluran kencing dengan minum banyak air dan obat pelancar kencing.

2. ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy):
Merupakan tindakan memecahkan batu dari luar tubuh dengan menggunakan gelombang kejut yang dapat memecahkan batu menjadi pecahan halus, sehingga dapat keluar bersama air seni. Tindakan ini dilakukan tanpa membuat luka, tanpa pembiusan dan dapat tanpa rawat inap. Tindakan ini dapat dilakukan pada batu ginjal atau ureter berukuran 5 mm hingga 30 mm dengan fungsi ginjal masih baik. Untuk batu yang berukuran lebih besar diperlukan tindakan tambahan.

3. URS (Ureterorenoscopy):
Yaitu prosedur spesialistik dengan menggunakan alat endoskopik berukuran kurang dari 3 milimeter yang dimasukkan melalui saluran kencing ke dalam ureter kemudian batu dipecahkan dengan gelombang udara. Pecahan batu akan keluar bersama air seni. Tindakan ini memerlukan pembiusan dan rawat inap.

4. PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy):
Menghancurkan batu ginjal dengan bantuan alat endoskopi yang dmasukkan ke dalam ginjal sehingga batu dapat dihancurkan dengan alat pemecah batu. Tindakan ini memerlukan pembiusan dan rawat inap.

5. Pembedahan:
Metoda konvensional ini dilakukan dengan cara membuat luka operasi dengan pembiusan.

Untuk informasi lebih lanjut atau jika anda memerlukan pengobatan dapat datang ke klinik Urologi Rumah Sakit Omni Medical Center.
Buka :
Senin s/d Jumat jam 10.00-14.00 & 17.00-20.00
Sabtu jam 10.00 � 12.00


Anda mengalami masalah buang air kecil?

- Pancaran kencing lemah.
- Kencing tidak lampias.
- Kencing terputus-putus.
- Buang air kecil harus terburu-buru.
- Ngompol.
- Sering kencing / anyang-anyangan.
- Sering terbangun malam hari karena ingin kencing.


Apakah keluhan yang anda alami tersebut menimbulkan gangguan?

Periksakan diri anda ke klinik Urologi kami yang telah dilengkapi alat uroflowmetry.


Disalin dari : http://www.omnihealthcare.co.id/urologi.asp

Tidak ada komentar: